Cara Mendapatkan Kode Verifikasi Dari Google Webmaster 2015

Pada postingan kali ini Blog Pintasku akan memberikan Tutorial Cara Mendapatkan Kode Verivication Dari Google Webmaster, sebelumnya juga saya pernah membuat Tutorial Cara Mensubmit Banyak Sitemap Blog Ke Google Webmaster



Sekilas mengenai Google Webmaster, Google Webmaster adalah sebuah fitur atau fasilitas yang diberikan oleh Google Search Engine, dimana fungsi dari Google Webmaster yaitu untuk mempermudah pemilik situs web ataupun blog untuk mengamati top search keyword, domination keywords di blog, Indeks Blog dan masalah, seperti broken link dan lain- lain.

Cara Mendapatkan Kode Verifikasi Dari Google Webmaster

Sebelum masuk tutorial sebaiknya sobat sudah mendaftarkan situs ataupun blog sobat ke Google Webmaster, jika belum sobat bisa ikut tutorialnya pada postingan sebelumnya, yaitu Tutorial Cara Daftarkan Situs Ke Google Webmaster. Jika sudah mendaftarkan sekarang kita masuk ke tutorial utama pada postingan kali ini, berikut tutorialnya.

1. Login atau masuk ke Google Webmaster
2. Jika sudah login, sekarang pilih situs atau blog yang ingin di verifikasi, seperti pada gambar berikut ini.
Screenshot _ Verifikasi Google Webmaster -01
3. Lalu lihat di pojok kanan disana ada tombol dengan icon gear, klik dan pilih  "Verification Details" perhatikan pada gambar berikut ini.
Screenshot _ Verifikasi Google Webmaster -02
4. Maka sekarang akan tampil, seperti pada gambar dibawah ini, dan klik tulisan "Verify using a different method".
Screenshot _ Verifikasi Google Webmaster -01
5.  Terus nanti akan tampil cara - cara untuk verifikasi Google webmaster, tapi kita akan menggunakan metode yang menggunakan tag html
Screenshot _ Verifikasi Google Webmaster -03

6. Jika sudah di klik, maka akan tampil meta tag html, seperti pada gambar berikut ini.

Screenshot _ Verifikasi Google Webmaster -04
7. Nahh untuk pengguna Platform Blogger, sobat bisa memasukannya dengan cara masuk ke Templates >> Edit HTML lalu letakan di bawah tag pembuka <head> atau di atas tag penutup </head>.

8. Jika sudah di letakan, lalu klik tombol "VERIFY", maka hasilnya akan seperti pada gambar berikut ini.
Screenshot _ Verifikasi Google Webmaster -05
9. Finish dan Enjoy

Nahh cukup sekian Tutorial Cara Mendapatkan Kode Verifikasi Dari Google Webmaster 2015, semoga tutorial ini bisa bermanfaat dan membantu semuanya, terimakasih

Belajar Styling Font Dalam CSS

Pada kesempatan kali ini Blog Pintasku masih membahas seputar Tutorial Belajar CSS, sebelumnya saya menjelaskan mengenai Belajar Styling Text Dalam CSS, nahh untuk kali ini kita akan melanjutkan Tutorial Belajar Styling Font Dalam CSS.


Oke pada artikel kali ini kita akan membahas seputar Styling FONT di dalam CSS, topik yang akan kita pelajari kali ini, antara lain.
  1. Mengganti Jenis Font Dalam CSS
  2. Mengenal Font Style Dalam CSS
  3. Mengatur Ukuran Font Dalam CSS
  4. Mengatur Ketebalan Huruf Dalam CSS
  5. Mengenal Property Font Variant Dalam CSS
Sebelum kita masuk kedalam pembahasan utama kita akan mengenali terlebih dahulu Jenis - Jenis Font Standar Dalam CSS. Jika sudah mengenal silahkan di baca tutorialnya dibawah ini.

1. Mengganti Jenis Font Dalam CSS

Untuk mengganti atau mengubah jenis font yang digunakan di dalam HTML itu kita bisa menggunakan property CSS : font-family. berikut ini adalah contoh penggunaannya.
body { 
     font-family: Arial; 
     }
p { 
  font-family: Courier; 
  }

2. Mengenal Font Style Dalam CSS

Maksud dari Font Style disini adalah untuk membuat tulisan menjadi miring (italic) dan tulisan condong, condong disini bukan seperti italic. Nahh untuk Property yang digunakan adalah property CSS : font-style, sedangkan untuk value "nilai" dari property tersebut ada 3 macam, yaitu :
  1. normal : Membuat tulisan menjadi normal
  2. italic : Membuat tulisan menjadi miring
  3. oblique : Membuat tulisan menjadi condong, condong disini berbeda dengan miring.
Supaya lebih mengerti silahkan perhatikan contoh penggunaan Property CSS : font-style ini di dalam HTML.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<style>
p.normal {
    font-style: normal;
}

p.italic {
    font-style: italic;
}

p.oblique {
    font-style: oblique;
}
</style>
</head>
<body>

<p class="normal">Saya Sedang Belajar CSS Di Blog Pintasku.</p>
<p class="italic">Saya Sedang Belajar CSS Di Blog Pintasku.</p>
<p class="oblique">Saya Sedang Belajar CSS Di Blog Pintasku.</p>

</body>
</html>

3. Mengatur Ukuran Font Dalam CSS (Font-size)

Nahh sedangkan untuk Mengatur ukuran font dalam CSS itu menggunakan Property CSS : font-size. berikut adalah contoh kode CSSnya.
p {
   font-size: 14px;
}
Pada contoh kode di atas terlihat bahwa saya menggunakan value "14px".

Di dalam CSS satuan untuk mengatur ukuran text itu ada 3 macam, yaitu :

  1. Menggunakan satuan pixel
  2. Penggunaan satuan pixel ini memang sangatlah sering digunakan karena satuan pixel ini lebih spesifik dalam hal menampilkan jika kita menerapkan satuan pixel maka jika dibuka hasilnya akan 14px
  3. Menggunakan satuan em
  4. Penggunaan satuan em ini sangat disarankan oleh para web desainer dari pada menggunakan satuan pixel, ukuran 1 em itu sama dengan ukuran 16px di dalam pixel dan 100% jika di dalam satuan persen. 
  5. Menggunakan satuan persen
  6. Satuan persen merupakan satuan yang bersifat relatif, karena perhitungan satuan persen itu berdasarkan ukuran font dari settingan tag induk (parent element). 

4. Mengatur Ketebalan Huruf Dalam CSS

Jika di dalam HTML kita mengetahui untuk mengatur ketebalan sebuah huruf, itu menggunakan tag <b> dan <strong> nahh jika di dalam CSS kita menggunakan property font-weight. Berikut ini adalah contoh penggunaan property font-weight di dalam CSS. 
p {font-weight: normal;} // font normal
 
h1 {font-weight: bold; } // hasil tebal

5. Mengenal Property Font Variant Dalam CSS

Property Font-variant ini memiliki fungsi sama halnya dengan property text-transform, yaitu untuk membuat huruf menjadi besar semuanya atau lebih sederhananya mengubah tulisan menjadi tulisan kapital. Jika pada property text-transform itu bisa diisi dengan 4 nilai: uppercase, lowercase, capitalize dan none. Sedangkan di property font-variant hanya bisa diisi dengan 2 nilai saja, yaitu : small-caps dan normal.

Nilai small-caps pada property font-variant ini akan memberikan kesan ‘old-school’ pada tulisan, karena nilai ini membuat tulisan menjadi sedikit lebih kecil, tapi dengan huruf besar semua.
Berikut ini adalah contoh penggunaan property font-variant dalam CSS.
p {font-weight: normal;} // tulisan normal
 
h2 {font-variant: small-caps; } // TULISAN TEBAL

Nahh cukup sekian Tutorial Belajar CSS mengenai Styling Font, semoga tutorial ini bisa bermanfaat untuk semuanya. Terimakasih

Belajar Styling Text Dalam CSS

Pada Tutorial Belajar CSS kali ini kita akan Belajar Styling Text Dalam CSS, Penggunaan styling text ini sering sekali digunakan ketika membuat sebuah halaman web. dimana nantinya styling ini akan membuat tulisan kita lebih bergaya dan bisa lebih enak di lihat.

Belajar Styling Text Dalam CSS

Styling Text Dalam CSS ini berupa, pewarnaan text, mengatur tata letak tulisan baik itu mau rata tengah, rata kiri, atau rata kanan, dan lain lain.

1. Membuat Text Berwarna

Untuk membuat sebuah text berwarna di dalam CSS kita hanya perlu menggunakan property color, dan sebuah value (nilai) yang berisikan warna tersebut. Nahh untuk memberikan nilai warna di dalam CSS itu memiliki cara tersendiri, untuk lebih jelasnya silahkan baca Tutorial sebelumnya mengenai Memahami Penulisan Warna Dalam CSS

Berikut ini adalah contoh Pewarnaan Text Di Dalam CSS.
body {
    color: blue;
}

h1 {
    color: #00ff00;
}

p {
    color: rgb(255,0,0);
}

2. Membuat Perataan Tulisan

Nahh untuk membuat tulisan rata kiri, tengah, dan kanan itu kalau bahasa kerennya itu Text Aligment. dimana property yang digunakan itu align dan memiliki 3 jenis value, yaitu :

  1. left
  2. right
  3. center

Supaya bisa lebih mengerti berikut adalah contoh penggunaan Property Align di dalam sebuah halaman HTML.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<style>
h1 {
    text-align: center;
}

p.tanggal {
    text-align: right;
}

p.main {
    text-align: justify;
}
</style>
</head>
<body>

<h1>Belajar Text Alignment</h1>
<p class="tanggal">April, 2015</p>
<p class="main">Pada Tutorial Kali ini belajar Tentang Styling Text</p>

</body>
</html>

3. Dekorasi Tulisan ( Text Decoration )

Text Decoration ini berfungsi untuk membuat efek seperti tulisan tercoret, bergaris bawah, bergaris atas dan bahkan bisa membuat tulisan yang awalnya berdekorasi menjadi tidak. Biasanya Property ini digunakan untuk link aktif. Berikut ini adalah contoh kode property untuk Text Decoration.
h1 {
    text-decoration: overline;
}

h2 {
    text-decoration: line-through;
}

h3 {
    text-decoration: underline;
}
h4 {
    text-decoration: none;
}

4. Text Tranformation

Property Text Transformation ini digunakan untuk mengatur bentuk huruf, seperti tulisan menjadi huruf kapital, besar kecilnya sebuah tulisan.

Penggunaan Property Text Transformation ini sangatlah penting di dalam mengolah sebuah artikel karena penggunaan huruf besar dan kecil pada sebuah kalimat itu berpengaruh, Berikut ini adalah kode CSS property Text Transformation.
H1 {
    text-transform: uppercase;
}

p {
    text-transform: lowercase;
}
h2 {
    text-transform: capitalize;
}

5. Text Identation

Property Text Identation ini berfungsi untuk membuat jarak pada baris pertama sebuah paragraf, jika di dalam software pengolah kata kita sering menggunakan tombol Tab untuk membuat jarak indensitas ini. Nahh jika di dalam CSS kita menggunakan satuan jarak untuk mengaturnya, berikut ini adalah contoh kode CSSnya.
p {
    text-indent: 50px;
}
Tetapi jika di dalam sebuah dokumen HTML berikut ini contoh Kodenya.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<style>
p {
    text-indent: 50px;
}
</style>
</head>
<body>

<p>CSS merupakan kepanjangan dari Cascading Style Sheet yaitu salah satu kode pemrograman yang bertujuan untuk menghias dan mengatur gaya tampilan/layout halaman web supaya lebih elegan dan menarik.</p>

</body>
</html>
Penggunaan Property Text Identation

Nahh sekian Tutorial Belajar CSS mengenai Styling Text, semoga tutorial ini bisa membantu sobat dalam belajar CSS. Terimakasih.

Mengenal Jenis Font Standar Di Dalam CSS

Pada Tutorial kali ini Blog Pintasku akan membahas seputar Mengenal Jenis Font Standar Di Dalam CSS, artikel kali ini dibuat sebagai pelengkap karena pada Tutorial Belajar CSS selanjutnya kita akan mempelajari Styling Font Dalam CSS.

Mengenal Jenis Font Standar Di Dalam CSS

Mengenal Jenis Font Standar Di Dalam CSS

Font Standar atau bisa dibilang Font Generik merupakan Font Default System, dimana maksud dari font default ini adalah font yang pada dasarnya dimiliki oleh setiap sistem, kalau secara sederhananya itu font bawaaan, Jika kita membagi jenis font berdasarkan ’bentuknya’, terdapat 5 jenis font generik, yaitu :
  1. Jenis Font Serif
  2. Font Serif adalah jenis font yang memiliki bentuk kaki pada setiap hurufnya, seperti font Times New Roman dan Georgia.
  3. Jenis Font Sans-serif
  4. nahh Jenis Font Sans-serif ini adalah kebalikan dari jenis font serif, yaitu pada setiap hurufnya tidak memiliki bentuk kaki. Contohnya seperti pada Font Arial, Verdana, Trebuchet MS, Helvetica, dan Calibri
  5. Jenis Font Monospace
  6. Jenis Font Monospace adalah jenis font yang setiap karakter atau hurufnya itu memiliki lebar sama panjangnya. Contohnya seperti pada Font Courier, Courier New, dan Andale Mono.
  7. Jenis Font Cursive
  8. Jenis Font Cursive adalah jenis font yang bentuknya itu seperti tulisan tangan atau kaligrafi, contohnya seperti Font Comic Sans.
  9. Jenis Font Fantasy
  10. Jenis Font Fantasy adalah jenis font yang memiliki bentuk yang bersifat visual dengan karakter font khusus, atau bisa dibilang custom font.
Supaya bisa lebih mengerti silahkan sobat perhatikan perbedaan antara setiap font tersebut pada gambar dibawah ini.

Nahh sekian Tutorial mengenai Mengenal Jenis Font Standar Di Dalam CSS, untuk pembelajaran selanjutnya silahkan lanjutkan pada Tutorial Belajar Styling Font Dalam CSS. Semoga tutorial ini bisa membantu sobat di dalam Belajar Desain Web. Terimakasih

Belajar Styling Background Dalam CSS

Pada kesempatan kali ini Blog Pintasku akan membahas seputar Tutorial Belajar CSS, nahh sebelumnya saya pernah menjelaskan kalau syntax yang ada didalam penulisan CSS itu ada 3 macam, yaitu Selector, Properti dan Value (nilai). Untuk sekarang saya akan menjelaskan tentang Property.

Mengenal Property Background Dalam CSS

Di dalam CSS itu ada banyak macam-macam property, tetapi untuk sekarang saya akan jelaskan 1 jenis property, yaitu property Background.

CSS Styling Background

Property background itu digunakan untuk menentukan gaya atau efek latar belakang (Background) dari suatu elemen. Di dalam CSS property background itu ada 5 macam, dan setiap property background memiliki kegunaan tersendiri.

1. Background-color

Property Background-color ini digunakan untuk mengatur background (latar belakang) suatu elemen dengan menggunakan warna. Biasanya di dalam CSS itu untuk menentukan nilai (value) warna ada 3 cara, yaitu :

  1. Menggunakan Nilai Hex, contohnya seperti "#ff0000"
  2. Menggunakan Nilai RGB, contohnya seperti "rgb(255,0,0)"
  3. Menggunakan Nilai dari nama warna tersebut, contohnya seperti "blue, red, yellow, dll"
Berikut ini adalah contoh penggunaan Property Background-Color dalam CSS.
h1 {
    background-color: #6495ed;
}

p {
    background-color: #e0ffff;
}

div {
    background-color: #b0c4de;
}

2.Background-Image

Property background-image ini menggunakan sebuah gambar sebagai backgroundnya. Jika gambar yang kita gunakan kecil atau tidak pass maka secara defaults gambar akan di ulang sehingga bisa menutupi latar belakang elemen tersebut.

Berikut ini adalah contoh penggunaan property background-image.
body {
    background-image: url("Alamat-gambar.png");
}

3. Background-repeat

Dari namanya juga pasti sudah mengerti kegunaan property ini, yaitu untuk mengulangi gambar, baik itu secara Vertical atau Horizontal. Value untuk background-repeat ini adalah sebagai berikut :
  • repeat
  • repeat-x : Untuk pengulangan secara Horizontal
  • repeat-y : Untuk pengulangan secara Vertical
  • no-repeat : Digunakan untuk membuat gambar tanpa pengulangan
Contoh penggunaan background-repeat di dalam CSS, sebagai berikut
body {
    background-image: url("Alamat-gambar.png");
    background-repeat: no-repeat;
}

4. Background-position

Property background-position digunakan untuk mengatur posisi awal dari gambar background. Berikut ini adalah contoh penggunaan background-position.
body
{
background-image:url(‘Alamat-gambar.png’);
background-repeat:no-repeat;
background-position:right top;
}

5. Background-attachment

Background-attachment digunakan untuk mengatur apakah gambar background apakah tetap dengan sisi halaman atau mengikuti arus halaman.

Berikut ini contoh penggunaan background-attachment di dalam CSS.
body
{
background-image:url(‘Alamat-gambar.png’);
background-repeat:no-repeat;
background-position:right top;
background-attachment:fixe;
}
Pada contoh di atas saya menggunakan value (nilai) "fixed" yang artinya gambar background akan tetap. Value yang bisa digunakan untuk property background-attachment ini, yaitu :
  • scroll
  • fixed
  • inherit
Nahh sekian penjelasan mengenai Mengenal Property Background Dalam CSS semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan bisa membantu sobat dalam Belajar CSS. terimakasih

Mengenal Pseudo Class dan Pseudo Element CSS

Sebelumnya pada Tutorial Belajar CSS, saya pernah membahas tentang 5 Jenis Selector Dasar Dalam CSS, tapi di dalam CSS itu mempunyai 2 Jenis Selector lagi, yakni Selector Pseudo-Class dan Selector Pseudo-element.


Selector Pseudo-Class dan Selector Pseudo-element ini memang bisa terbilang "rumit" tetapi tidak terlalu "susah" untuk di pahami karena penggunaan Selector Pseudo ini digunakan untuk bagian bagian kode HTML yang "tidak terlihat" atau bisa juga di maksudkan sebagai bagian dari sebuah tag yang tidak bisa diakses dengan selector biasa. Oke langsung saja lebih jelasnya simak berikut ini.

Apa Itu Pseudo Class Dalam CSS ?

Pseudo Class merupakan sebuah selector dalam CSS, dimana selector ini berfungsi untuk memberikan efek pada bagian tertentu di dalam HTML yang tidak tertulis di dalam HTML, atau lebih sederhananya adalah bagian HTML yang tidak bisa di akses dengan selector yang biasa.

Berikut ini Syntax untuk Pseudo class di dalam CSS adalah sebagai berikut.
Selector:pseudo-class {
  property: value;
} 
Berikut ini adalah standar pseudo class yang umum atau sering digunakan pada sebuah halaman web.

:link  : Berfungsi untuk menambahkan style pada link yang belum pernah di kunjungi atau klik.
:hover : Berfungsi untuk menambahkan style pada elemen pada saat mouse berada di atasnya.
:active : Berfungsi untuk menambahkan style pada elemen yang sedang aktif
:visited : Berfungsi untuk menambahkan style pada link yang sudah pernah di kunjungi

Sebagai contoh, perhatikan blok menu berikut ini dan silahkan arahkan cursor anda pada blog menu dan coba klik.

Menu 1 Menu 2

Keterangan : Pada kedua blok tersebut terlihat berwarna biru, tetapi ketika mouse di arahkan di atasnya maka akan berubah menjadi warna merah itulah yang disebut dengan pseudo-class :hover. Kemudian ketika blok menu tersebut diklik dan ditahan maka akan berubah menjadi warna hitam, itulah pseudeo class :active.

Sedangkan untuk kode HTML dan CSS yang saya gunakan pada contoh di atas adalah sebagai berikut ini.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Pseudo Class</title>
<style>
.contoh-pseudo {
  text-align: center;
  display: inline;
  display: inline;
  color: #fff;
  background:blue;
  padding: 8px 40px;
  cursor: pointer;
  margin-right: 15px;
}
.contoh-pseudo:hover {background:red;}
.contoh-pseudo:active {background:black;}
  </style>
</head>
<body>
<span class="contoh-pseudo">Menu 1</span>
<span class="contoh-pseudo">Menu 2</span>
</body>
</html>
Selain pada contoh di atas sebenarnya masih banyak lagi Selector Pseudo Class itu masihlah banyak, seperti :focus, :nth-child(N), :last-child, only-child dan :not(S). Mungkin saya akan jelaskan lebih lengkapnya pada artikel lain karena supaya tidak terlalu panjang.

Apa itu Pseudo Element ?

Pseudo Element itu merupakan sebuah selector dimana selector ini berfungsi untuk menyeleksi elemen atau tag secara otomatis, tapi bisa juga di artikan sebagai selector yang menciptakan elemen atau tag palsu tanpa menuliskan kode HTML.

Pada versi CSS1 dan CSS2 Pseudo Element ini ditulis dengan menggunakan 1 tanda titik dua ":" sama halnya dengan Pseudo Class,  tetapi pada versi CSS3 Pseudo Element ini ditulis dengan menggunakan 2 tanda titik dua "::", nahh perubahan ini dibuat supaya bisa lebih mempermudah membedakan antara Pseudo Class dan Pseudo Element.

Penggunaan 1 tanda titik dua ini masih bisa dibilang umum atau pasaran karena semua browser pada umumnya masih mendukung penggunaan 1 tanda titik dua ini, dan bahkan seperti browser Internet Explorer 8 (IE8) masih belum bisa mendukung penggunaan 2 tanda titik dua "::"

Sebagai contoh, Pseudo Element ::first-letter, dimana selector ::first-letter ini berfungsi untuk menyeleksi huruf pertama dari sebuah paragraf, atau secara sederhanya untuk membuat efek dropcap. Misalkan kita ingin membuat huruf pertama pada sebuah paragraf menjadi berwarna merah dan memberikan efek dropcap, maka kode CSSnya itu sebagai berikut.
p:first-letter{
    color: red;
    font-size : 300%;
}
Selector pada Pseudo Element itu tidak hanya ::first-letter saja tetapi masih ada yang lainnya, yaitu ::first-line, ::before, dan ::after. nahh untuk yang lainnya saya akan jelaskan pada tutorial berikutnya.

Lebih Lanjut Atribute Selector Dalam CSS

Oke Pada Kesempatan kali ini Blog Pintasku akan menjelaskan tentang Atribute Selector, sebenarnya penjelasan tentang Atribute Selector  ini sudah saya jelaskan sekilas pada artikel sebelumnya yang berjudul Mengenal Jenis Dasar Selector Dalam CSS.


Nahh sekarang kita akan membahasnya secara rinci mengenai atribute selector ini, sebelumnya saya pernah menjelaskan untuk menggunakan atribute selector ini, kita harus menulisnya di dalam kurung siku, misalnya pada atribut href yang sering digunakan pada tag <a>  maka untuk menuliskan selectornya seperti ini [href].

Cara Menggunakan Atribute Selector CSS

Untuk menggunakan atribute selector ini kita harus mengetahui cara penulisannya, pada dasarnya penulisan atribute selector ini berbeda-beda, berikut ini adalah jenis- jenis penulisan atribute selector.
  1. Attribute Selector: [attr]
  2. Attribute Selector: [attr=value]
  3. Attribute Selector: [attr^=value]
  4. Attribute Selector: [attr$=value]
  5. Attribute Selector: [attr~=value]
  6. Attribute Selector: [attr|=value]
  7. Attribute Selector: [attr*=value]

1. Atribute Selector: [attr]

Atribute Selector: [attr], [attr] itu adalah singkatan dari atribute, dimana nilai attr ini bisa di ganti atau lebih tepatnya dirubah menjadi atribut yang digunakan pada tag html yang ingin kita tambahkan CSS.

Supaya bisa lebih mengerti saya akan memberikan contohnya, misalnya kita ingin memberikan warna merah dan membuat tulisan bergaris bawah pada atribute href, maka kode cssnya adalah sebagai berikut.
[href] {
       color:green;
       text-decoration: underline;
       }

Karena biasanya atribute href ini digunakan pada tag <a> maka supaya bisa lebih spesifik lagi penulisan kode cssnya seperti dibawah ini.
a[href] {
       color:green;
       text-decoration: underline;
       }

2. Attribute Selector: [attr=value]

Penulisan Attribute Selector: [attr=value] ini maksudnya adalah penulisan dengan cara memasukan nilai dari atribute tersebut ke dalam selector.

Sebagai contoh, misalnya pada sebuah halaman html ada sebuah gambar dan setiap gambar tersebut menggunakan atribut width='400px', dimana kita ingin menambahkan style border pada setiap gambar tersebut. maka kode cssnya adalah berikut ini.
img[width="200px"] {
                    border: 3px solid black;
                    }
Pada contoh kode di atas dengan menambahkan value dari atribut, yaitu 400px maka semua tag <img> yang memiliki atribut width='400px' secara otomatis akan memiliki border 3px berwarna hitam.

3. Attribute Selector: [attr^=value]

Penulisan Attribute Selector: [attr^=value] adalah penulisan dimana selector akan mencari semua tag yang Nilai atributnya di awali dengan Value (nilai).

Supaya bisa lebih mengerti saya berikan contoh, misalnya kita ingin merubah warna dan memberikan efek garis bawah pada semua tag <a> yang menggunakan alamat absolut, maka kode css yang diberikan adalah berikut ini 
a[href^="http://"] {
   color:blue;
}
Kode CSS di atas akan berlaku hanya untuk tag yang menggunakan URL absolut, seperti dibawah ini.
<a href="http://pintasku.blogspot.com">
Dan tidak akan berlaku pada URL Relatif seperti berikut ini.
<a href="halaman_pertama.html">

4. Attribute Selector: [attr$=value]

Penulisan Attribute Selector: [attr$=value] maksudnya adalah penulisan yang nantinya si selector akan mencari seluruh Tag HTML yang menggunakan atribut dan  nilai (value) akhiran.

Misalnya kita ingin mengubah warna link yang menuju file yang ber ekstensi .apkdengan memanfaatkan akhiran berupa ekstensi .apk, kita bisa menggunakan kode css berikut ini.
a[href$=".apk"] {
   color:brown;
}
Dengan begitu, Selector a[href$=”.apk”] akan mencari seluruh tag <a> yang memiliki nilai akhiran .exe pada atribut href-nya seperti contoh berikut:
<a href="file/bbm.apk">

5. Attribute Selector: [attr|=value]

Penulisan Attribute Selector: [attr~=value], maksudnya adalah penulisan dimana nantinya selector akan mencari seluruh tag HTML yang nilai atributnya mengandung nilai “value” tetapi dipisahkan oleh tanda penghubung (-).

Misalkan, selector: img[src|=hijau] akan cocok dengan tag <img> yang memiliki atribut src (nama gambarnya) dengan nilai: hijau-daun.jpg, perpohonan-hijau.png, atau merah-kuning-hijau-biru.jpg. Perhatikan bahwa nilai “hijau” harus terdapat dalam atribut src dan dipisahkan dengan tanda penghubung “-”.

6. Attribute Selector: [attr~=value]

Penulisan Attribute Selector: [attr~=value], maksudnya adalah penulisan dimana nantinya selector akan mencari seluruh tag HTML yang nilai atributnya mengandung nilai “value” tetapi dipisahkan menggunakan spasi.

Contohnya, selector: img[title~=pintasku] akan cocok dengan tag <img> yang mempunyai atribut title = “pintasku logo”, “banner pintasku”. Dengan kata lain, img[title~=pintasku] akan cocok dengan seluruh tag <img> dimana nilai atribut titlenya mengandung kata pintasku yang dipisahkan dengan spasi.

7. Attribute Selector: [attr*=value]

Penulisan Atribute Selector: [attr*=value] berfungsi untuk mencari seluruh elemen/tag HTML yang nilai atributnya itu mengandung kata “value”.

Sebelumnya kita sudah mengetahui kalau Selector [attr~=value] dan [attr|=value] itu hanya akan berfungsi jika nilai atribut dipisahkan “tanda spasi” atau “tanda penghubung”, nahh sedangkan untuk [attr*=value] akan berfungsi jika atribut mengandung nilai “value”.

Supaya bisa lebih mengerti mengenai Selector [attr*=value],[attr~=value] dan [attr|=value] silahkan perhatikan contoh kode berikut ini.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
   <title>Belajar Attribut Selector CSS</title>
<style type="text/css">             
   a[title~="file"] {
     color:green;
   }          
                
   a[title|="situs"] {
     color:red;
   }          
                
   a[href*="halaman"] {
     font-style: italic;
   }
</style>
</head>
<body>
   <h2>Contoh Attribut Selector CSS</h2>   
   <a href="http://www.google.com" >Tanpa Atribute
   </a>
   <br />
   <a href="halaman_error.html">Penggunaan Atribute [attr*=value]
   </a>
   <br />
   <a title="file penting" href="http://www.kaskus.com">Contoh Penggunaan Selector [attr~=value]
   </a>
   <br />
   <a title="situs-Favorit" href="http://www.facebook.com">Contoh Penggunaan Selector [attr|=value]
   </a>
</body>
</html>
Keterangan :
Pada contoh di atas sudah terlihat kan yang menggunakan Attribute Selector: [attr|=value] maka akan berwarna merah, dan Attribute Selector: [attr~=value] akan berwarna hijau sedangkan Attribute Selector: [attr*=value] tulisannya akan menjadi miring, dan jika tidak menggunakan atribute selector akan terlihat seperti biasa atau masih default.

Memahami Penulisan Warna Dalam CSS

Pada Kesempatan kali ini Blog Pintasku akan masih menjelaskan tentang Tutorial Belajar CSS, dimana kali ini kita akan Memahami Penulisan Kode Warna Di Dalam CSS.

Memahami Penulisan Warna Dalam CSS

Penggunaan warna di dalam dunia grafis memang sangatlah penting bahkan bisa dibilang hal yang paling mendasar oleh karena itu kita harus mengetahuinya. Di Dalam CSS itu ada 6 Cara untuk menuliskan kode warna, yaitu sebagai berikut.

1. Format Hexadesimal

Format warna Hexadesimal ini merupakan kombinasi dari angka 0-9 dan di lanjutkan dengan menggunakan huruf dari A-F, di dalam format hexadesimal ini angka 0 itu yang paling lemah sedangkan huruf F menandakan yang paling kuat dan ditandai dengan kode warna #RGB  yang menunjukan identitas warna tertentu, sebagai contoh kode warna berikut ini adalah warna merah #FF0000. Supaya bisa lebih mudah di mengerti berikut ini adalah contoh penggunaan warna hexadesimal di dalam CSS.
p {
  color:#000000;  /* Warna Hitam */
  }

2. Format RGB

Di dalam dunia Desain Grafis, warna yang paling mendasar dari semua warna seperti, kuning, pink,  hitam, putih, dll berasal dari warna RGB (Red Green Blue). Di Dalam format RGB ini bernilai dari 0 - 255, dimana nilai 0 adalah nilai yang paling rendah sedangkan nilai 255 adalah warna yang paling kuat, contohnya rgb(0,0,0,0) itu sama dengan #000000 yang berarti menandakan warna Hitam. Sedangkan contoh di dalam CSS adalah sebagai berikut ini.
p {
  color: rgb(0,0,0,0); /* Warna Hitam */
  border-bottom: 2px solid rgb (255,255,255,255);
  }

3. Format RGBA

Di atas kita mengetahui kalau RGB itu merupakan singkatan dari Red Green Blue, sedangkan RGBA merupakan singkatan dari Red Green Blue Alpha, maksud dari Alpha itu adalah tingkat transparan dari suatu warna. Format warna RGBA ini ditulis dengan cara rgb(R,G,B,A).

Nilai alpha 0 itu akan membuat warna transparan, sedangkan nilai alpha 1 akan membuat warna menjadi pekat, tetapi tidak akan melewatkan tidak akan melewatkan objek lain dibelakangnya. Supaya bisa lebih mengerti, berikut ini adalah contoh penulisan di dalam CSS.
p {
  color: rgb(0,0,255,0.2); /* Warna Biru Yang Sedikit Transparan */
  }

4. Format Warna HSL

Format Warna HSL, merupakan singkatan dari Hue, Saturation, dan Lightness atau sering di tulis juga dengan Luminance. Penggunaan Format Warna HSL ini memang susah jika sobat sudah terbiasa penggunaan format RGB, Oleh karena itu penggunaan format HSL ini jarang sekali digunakan  dan tidak semua browser mendukungnya. Berikut ini adalah contoh penggunaan format warna HSL di dalam CSS.
h2 {
   color: hsl(0,100%,50%); /* Warna Merah */
}

5. Format Warna HSLA

Sama halnya dengan format RGBA, format penulisan HSLA itu memiliki tambahan A, yang berarti Alpha, dimana alpha ini adalah tingkat transparan dari suatu warna. Nilai yang digunakannya juga sama yaitu nilai 1 yang berarti solid, dan nilai 0 untuk warna transparan. Berikut ini adalah contoh penggunaan format warna HSLA di dalam CSS.
h2 {
   color: hsla(244, 100%, 50%, 0.5); /* Warna Biru Transparan */
}

6. Format Warna Berdasarkan Nama Warna (Keyword)

Nahh di atas kita sudah mengerti kalau CSS itu mendukung berbagai format penulisan warna, dimulai dari RGB, RGBA, HSL,HSLA, dan desimal, selain itu CSS juga mendukung 17 kata warna di dalam bahasa inggris, antara lain : aqua, black, blue, fuchsia, gray, green, lime, maroon, navy, olive, orange, purple, red, silver, teal, white, dan yellow. Kata - kata tersebut berasal dari warna dasar VGA pada Windows atau lebih dikenal juga dengan istilah classic internet color.
Berikut ini adalah contoh penggunaannya di dalam CSS.
h2 {
   color: blue; /* Warna Biru */
}

Nahh sekian penjelasan dari saya mengenai Macam - Macam Penulisan Warna Di Dalam CSS, semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan membantu sobat di dalam Belajar Dasar CSS. Terimakasih

Mengenal Nilai Property Inheret Dalam CSS

Sebelumnya Blog Pintasku membahas seputar Sifat Turunan (Inheritance) Dalam CSS, nahh untuk sekarang saya akan menjelaskan mengenalkan kepada sobat tentang Nilai Property Inheret Dalam CSS karena bisa dibilang 11 + 12 artikelnya tetapi saya pisahkan saja penulisannya.

Mengenal Nilai Property Inheret Dalam CSS

Nilai Property Inheret itu berbeda dengan Sifat Inheretance, yang di maksud dengan sifat inheretance adalah penurunan efek style dari sebuah tag html ke tag html yang lainnya. Sedangkan yang dimaksud dengan Nilai Property Inheret itu sebuah nilai untuk property dimana nilai tersebut akan membuat si property meniru nilai dari tag induk (parent)

Oke supaya bisa lebih mudah dimengerti saya akan memberikan contoh kode yang menggunakan nilai property Inheret, silahkan perhatikan contoh kode berikut ini.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
   <title>Inheritance dalam CSS</title>
   <style type="text/css">
      div.satu {
            border: 1px solid black;
            color: blue;
      }
 
      div.dua {
            border: 1px solid black;
      }
      p.dua {
            border: inherit;
      }
    </style>
</head>
 
<body>
   <div class="satu">
     <p class="satu">
      Kalimat ini tanpa <em class="satu">nilai property inherit</em> CSS
     </p>
   </div>
   <br />
   <div class="dua">
     <p class="dua">
       Kalimat ini menggunakan <em class="dua">nilai property inherit</em> CSS
     </p>
   </div>
</body>
</html>
Contoh Kode Nilai Property Inheret Dalam CSS
Pada contoh kode di atas terlihat ada 2 kalimat, tetapi setiap kalimat menggunakan class yang berbeda, yaitu class satu dan class dua.

Sekarang Perhatikan pada bagian class satu, disana untuk class satu saya hanya memberikan property untuk bagian div.satu saja, dan secara default tag child yang berada di dalam tag induknya akan terkena efek style dari tag induk meskipun saya disana tidak memberikan property untuk tag <p class='satu'>

Nahh sedangkan pada class='dua' saya menambahkannilai inherit untuk property border pada tag <p> . Maka hasilnya tag <p> akan memiliki border juga sama halnya dengan tag induknya, yaitu tag div, yang memiliki border.

Sifat Inheretance ini memang sangatlah membantu di dalam Desain Web. dan biasanya penggunaan inheretance ini digunakan untuk mengatur tulisan, baik itu font, ukuran tulisan atau juga warna tulisan.

Mengenal Apa Itu Inheritance Dalam CSS ?

Apa Itu Inheritance Dalam CSS ?

Pada Tutorial Belajar CSS kali ini Blog Pintasku akan menjelaskan Apa Itu Inheritance Dalam CSS ? Di dalam CSS kita perlu atau wajib mengetahui sifat Inheritance atau lebih sederhananya sifat turunan property, meskipun untuk mempelajari sifat Inheritance ini terbilang sulit. Oke langsung saja ke pembahasannya berikut ini.

Apa Itu Sifat Inheritance Dalam CSS ?

Sifat Inheritance atau bisa juga dibilang sifat turunan (pewarisan). Dimana maksud turunan (pewarisan) ini adalah sifat penurunan efek dari satu sebuah Tag HTML ke Tag HTML lainnya. Untuk melakukan sifat Inheritance ini tag yang ingin mengelami sifat turunan itu harus berada di dalam tag lainnya. Sehingga jika Tag lainnya itu diberikan efek maka tag yang berada di dalamnya juga akan mengikuti.

Jika di dalam seubah Halaman WEB, biasanya Tag yang berada di dalam Tag <Body> mengalami sifat turunan ini.

Berikut ini adalah contoh Sifat turunan (Inheritance).
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar CSS</title>
<style>
div {
    color:green;
    }
</style> 
</head> 
<body>
<div><p>Saya sedang belajar <em>inheritance</em> CSS</p></div>
</body>

Pada contoh kode di atas terliat bahwa di dalam tag <div> terdapat 2 macam tag, yaitu tag <p> dan tag <em>, dan CSS yang saya berikan adalah untuk tag <div> maka hasilnya tag yang berada di dalam tag <div> akan mengikuti style tag div, karena CSS itu bersifat menurun (Inheritance).

Perlu diketahui, tidak semua property CSS bisa menurunkan efek dari tag induknya, misalnya seperti property border yang hanya berlaku untuk tag induk saja dan tidak berlaku untuk tag yang berada di dalam tag induknya.

Nahh sekian penjelasan dari Blog Pintasku mengenai Sifat Turunan (Inheritance) Di Dalam CSS, mungkin artikel yang selanjutnya saya akan menjelaskan tentang Value (nilai) Inheret, karena masih berhubungan dengan sifat Inheritance. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk semuanya. Terimakasih

Mengenal Jenis Dasar Value Dalam CSS

Pada kesempatan kali ini Blog Pintasku masih membahas seputar Belajar Dasar CSS, sebelumnya saya pernah menjelaskan tentang Mengenal Jenis Dasar Selector CSS nahh sekarang kita akan Mengenal Lebih Lanjut Tentang Value Dalam CSS

Mengenal Jenis Dasar Value Dalam CSS

Di dalam CSS itu terdapat beberapa jenis value (nilai) yang dapat diberikan kepada Property, antara lain sebagai berikut :

1. Predifined Value

Predefined value merupakan nilai yang sudah terdefinisikan oleh (X)HTML. Nilai ini dapat dipilih dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Contoh penggunaan predefined 
value ini adalah pada style berikut.
h1 {
   font-style : italic; 
   }
Style di atas digunakan untuk membuat text miring pada elemen heading 1. Dalam hal ini value 'italic' merupakan predefined value. Untuk properti font-style terdapat pilihan value yang telah didefinisikan oleh (X)HTML yaitu italic, normal, dan oblique. Perhatikan bahwa predefined value ditulis tanpa diapit tanda petik

2. Bilangan

Suatu value dapat pula berupa bilangan tertentu (tanpa satuan apapun). Berikut ini adalah contoh penggunaan value bilangan.
p {
  line-height : 2; 
  }

Maksud style di atas adalah mengatur jarak antar baris paragraf menjadi 2 kali dari ukuran fontnya.

3. Panjang dan Persentase

Untuk menyatakan panjang, besar dan persentase, value harus diberikan satuan seperti px (pixel), in (inch), cm (centimeter), mm (milimeter), pt (points) dan pc (picas). Berikut ini adalah contoh penggunaan Value dengan panjang dan Persentase dalam CSS.
h1 {
font-size : 20px;  /* membuat ukuran font 20 pixel */ 
   }

hr {
width : 20%;  /* membuat garis horizontal dengan panjang 20% terhadap lebar jendela browser /* 
   }

Tetapi untuk jaman sekarang penggunaan satuan pixel untuk mengatur ukuran layout suatu halaman web itu sudah sangatlah jarang karena dibilang tidak bisa menjadi responsive, berbeda dengan menggunakan satuan persen, halaman web kita nanti bisa menyesuaikan sendiri dengan ukuran layar si pengunjung, oleh karena itu penggunaan satuan pixel utnuk mengatur lebar layout sudah jarang.

4. URL

Suatu value bisa juga dapat berupa URL, dimana penggunaan value ini sering digunakan untuk property background.
body {
     background : url(img/image.jpg); 
     }
Style di atas untuk memberi background image pada body yang diambil dari folder img dengan nama file image.jpg. 

5. Warna

Untuk memberi value berupa warna pada properti, ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menuliskan secara eksplisit warna yang diinginkan, misal (red, green, yellow, dll) atau dengan menuliskannya dalam kode hexadesimal. Berikut ini
contohnya
p {
  color : red; 
  }

p {
  color : #FF0000;  /* identik dengan warna merah (hexadesimal) 
  }



Mengenal Tag Span dan Tag Div Dalam HTML

Pada Tutorial Dasar HTML kita mengenal berbagai tag dan setiap tag itu memiliki tujuan tersendiri. Misalnya Tag Heading yaitu untuk judul di dalam HTML dan tag <p> untuk membuat sebuah paragraf. Tapi untuk kali ini saya akan mengenalkan beberapa tag yang tidak memiliki makna atau tujuan, yaitu Tag Div dan Tag Span.

Mengenal Tag Span dan Tag Div Dalam HTML

Saya sarankan sebelum sobat mempelajari lebih lanjut tentang Mengenal Tag Span dan Tag Div Dalam HTML. Saya sarankan untuk membaca terlebih dahulu tentang Tutorial Belajar Dasar HTML

Apa Itu Tag Span Dan Tag Div Dalam HTML ?

Tag Span dan Tag Div itu tidak memiliki makna atau tujuan tersendiri, berbeda dengan tag lain yang mempunyai tujuan atau fungsi tersendiri. Jadi Apa fungsi atau kegunaan Tag Span dan Tag Div ini ? 

Perlu sobat ketahui bahwa penggunaan tag span dan tag div ini sangatlah sering digunakan didalam pembuatan sebuah halaman web, terutama tag Div. Kenapa sering digunakan padahal tidak memiliki makna atau tujuan ? Karena tag <div> itu tidak menghasilkan efek apa - apa , dan oleh sebab itu Tag <div> bisa dengan mudah di ubah dengan menggunakan CSS. Tag Div biasanya atau pada umumnya menggunakan atribut id atau class, dimana fungsi pemakaian atribut id dan class untuk membedakan antara tag div yang satu dengan yang lainnya.

Penggunaan Tag Div biasanya digunakan untuk pembuatan container atau secara sederhananya pembatas antara bagian bagian kelompok tag, seperti header, menu, footer, contetnt, sidebar. dll .
<!DOCTYPE html>
<html>
 <head>
   <title>Div</title>
 </head>
 <body>
  <div id="Header">
   <h1>Judul Website</h1>
  </div>
  
 <div id="menu">
    <ul>
      <li><a href="#">Home</a></li>
      <li><a href="#">About</a></li>
      <li><a href="#">Contact</a></li>
    </ul>
  </div>
  
   <div id="content">
    <h2>ISI Konten</h2>
   </div>
  <div id="footer">
   <p>Footer - Copyright Duniailkom 2014</p>
  </div>
</html>

Apa perbedaan Antara Tag Div dengan Tag Span ?

Untuk perbedaan dari Tag Span dengan Tag Div itu terletak dari jenis tag. Umumnya tag itu ada 2 jenis, yaitu Tag Inline Element dan Block Element,

nahh Tag Div ini termasuk kedalam jenis Tag Block Element, dimana tag ini akan memisahkan diri dari tag yang lain dengan memberikan jarak. Sedangkan Tag Span termasuk kedalam jenis Inline Element yang dimana tag ini tidak akan memisahkan diri dari tag lain, tetapi akan menyambung dengan tag sebelumnya maupun tag sebelumnya,

Untuk lebih lengkapnya tentang Inline dan Block Element silahkan baca artikel saya sebelumnya tentang Mengenal Tag Inline Element dan Block Element Dalam HTML.

Berikut ini adalah contoh Perbedaan antara tag div dengan tag span.
<!DOCTYPE html>
<html>
 <style type="text/css">
   #block{
      font-weight: bold;
      }
   .inline{
      font-style: italic;
      }
 </style>
<head>
   <title>Belajar Membuat Form </title>
</head>
<body>
   <div id="block">
       Ini juga adalah Penggunaan Tag Div dengan atribut id
   </div>
 <p>
    ini adalah contoh <span class="inline">Penggunaan Tag Span dengan atribut Class</span>
    </p>
</body>
</html>
contoh Perbedaan antara tag div dengan tag span

Keterangan : Pada contoh di atas kalimat yang pertama itu menggunakan tag div dan yang kedua itu menggunakan tag p dan didalamnya ada tag span.

Sekian Penjelasan tentang Mengenal Tag Span dan Tag Div semoga artikel Tutorial ini bisa bermanfaat untuk semuanya. Terimakasih

Mengenal Jenis Selector Dasar Dalam CSS

Pada kesempatan kali ini Blog Pintasku membahas seputar Belajar Dasar CSS, sebelumnya saya pernah membahas Cara Menginput CSS Ke Dalam HTML, nahh untuk sekarang saya akan mengenalkan Jenis Jenis Selector Dasar Dalam CSS.

Mengenal Jenis Selector Dasar Dalam CSS


Seperti yang saya sudah pernah jelaskan kalau Selector itu merupakan sebuah pola, dimana pola ini berfungsi untuk mencari suatu Tag di dalam HTML yang akan diberikan style. Selector dalam CSS itu ada banyak jenisnya tetapi yang paling dasar itu ada 5 jenis. Apa saja ? silahkan baca dibawah ini.

Jenis - Jenis Selector Dasar Dalam CSS

1. Element Type Selector

Element Type Selector atau bisa juga disebut dengan Tag Selector merupakan jenis selector yang paling dasar, di antara jenis selector lainnya karena Type Selector ini merupakan sebuah istilah di dalam CSS untuk sebuah Selector yang nilainya itu adalah Tag HTML itu sendiri. Type selector biasanya digunakan untuk mengatur style dasar karena selector ini bisa menangkap seluruh Tag HTML. 

Berikut ini adalah contoh Element Type Selector :
h1 { 
   text-decoration: underline;
   color : blue;
   }
 
p { 
  font-size:14px;
  color : blue;
  }
Pada contoh kode di atas nantinya style yang akan tampil adalah pada bagian H1 semua tulisannya akan bergaris bawah dan seluruh tag <p> akan berukuran 14px dan berwarna biru.

Efek yang ditimbulkan dari penggunaan Element Type Selector ini akan membuat tag yang berada di dalam tag yang menggunakan Element Type Selector akan terkena jadi jika ada tag <i> atau tag <u> didalam tag <p> maka tag <i> dan tag <u> juga akan terkena efeknya.

2. Class Selector

Class Selector itu adalah jenis selector yang umum atau sering digunakan karena biasanya Class Selector ini digunakan jika kita ingin menerapkan style yang berbeda tetapi pada tag yang sama, sederhananya, Selector jenis class ini akan mencari tag yang memiliki atribut class dan memiliki nilai (value) yang sesuai.

Supaya bisa lebih mengerti silahkan perhatikan contoh penggunaan Selector jenis class di dalam HTML.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar CSS</title>
<style>
h1 {color:black}
.paragraf {color:blue;}
</style> 
</head> 
<body>
<h1>Penggunaan Class Selector</h1> 
<p class='paragraf'>paragraf ini menggunakan atribut classs</p>
<p>paragraf ini tidak menggunakan atribut classs</p> 
</body>

3. ID Selector

Nahh ID Selector juga termasuk kedalam selector yang sering digunakan tetapi tidak terlalu sering, berbeda dengan class selector. Penggunaan ID Selector itu sama halnya dengan Class Selector yang jadi perbedaanya adalah Class Selector menggunakan atribut class sedangkan ID Selector menggunakan atribut id.

Penggunaan ID Selector ini hanya bisa digunakan satu kali dalam sebuah halaman web dan tidak boleh sama. Karena atribut ID tidak hanya digunakan sebagai Selector CSS saja melainkan bisa dipakai untuk Javascript dan atribut id ini juga termasuk berperan sebagai kode unik untuk setiap Tag. Oleh karena itu penggunaan atribut ID haruslah unik dan tidak boleh sama.

Berikut ini adalah contoh penggunaan atribut ID di dalam HTML.
<h1 id="Judul_pertama">ini adalah judul pertama</h1>
<h2 id="Judul_kedua">ini adalah judul pertama</h2>
<p id="paragraf_pertama"> Paragraf ini akan tampil berbeda karena menggunakan id selector</p> 

Nahh sedangkan untuk contoh penggunaan ID Selector di dalam CSS sebagai berikut.
#khusus {
 font-size: 12px;
 color: blue;
 }
#judul_pertama { 
             font-size:20px
             }
#judul_kedua {
      color: red;
      }
Perlu diketahui penggunaan tanda "#" di dalam CSS itu untuk memberikan tanda bahwa kita mencari tag yang memiliki atribut id.

4. Universal Selector

Dari namanya juga pasti sobat sudah tahu apa yang di maksud dengan Universal Selector ini, Universal artinya menyeluruh kalau secara sederhananya Universal Selector ini yang bisa membuat seluruh tag di dalam sebuah halaman html terkena efeknya atau style. Jadi penggunaan Universal Selector ini hanya ada 1. Universal Selector ini ditandai dengan tanda "*".

Berikut ini adalah contoh kode Universal Selector.
*{
color: white;
background-color: black;
}
Keterangan : Pada kode di atas itu bertujuan membuat seluruh tulisan menjadi berwarna putih dan menggunakan background berwarna hitam.

5. Atribute Selector

Atribute Selector atau bisa juga Selector Atribut, selector ini digunakan untuk mencari seluruh tag yang memiliki atribut yang sesuai. Bahkan Selector ini sangat Spesifik tetapi meskipun spesifik masih jarang digunakan di dalam mendesain halaman web.

Supaya bisa lebih mudah dimengerti silahkan perhatikan contoh penggunaan Selector atribut dalam kode CSS berikut ini.
[href] {
       color:red ;
       }
Seperti yang terlihat pada contoh di atas, itu adalah contoh bentuk CSS dari Selector Atribut, dan perlu di ingat, setiap Selector atribut itu harus berada dalam kurung siku "[....]".

Kode CSS Selector Atribut disana menunjukan untuk atribut [href] maka seluruh atribut [href] akan terkena efeknya. atribut href biasanya sering ditemukan di dalam tag <a> jadi setiap atribut hyperlink yang menggunakan atribut href akan terkena efeknya, begitu juga sebaliknya jika tidak digunakan atribut href maka tidak akan terkena efeknya.

Sedangkan untuk contoh kode HTML dari tag <a> yang menggunakan atribut href sebagai berikut.
<a href=http://majalahweb.com/halamancontoh.html>Halaman contoh</a>

Nahh cukup sekian dulu tentang Mengenal Jenis Selector Dasar Dalam CSS, sebenarnya masih banyak jenis selector itu seperti Selector pseudo, Selector Child dan lain lain, mungkin yang lainnya akan saya jelaskan di kemudian hari. Semoga artikel ini bisa membantu sobat dalam Belajar Dasar CSS, terimakasih

Cara Memasukan Kode CSS Ke Dalam HTML

Blog Pintasku kali ini akan membahas seputar Belajar Dasar CSS, sebelumnya saya pernah membuat postingan tentang Apa itu CSS ? sekarang saya akan menjelaskan Cara Memasukan CSS kedalam HTML.

Cara Memasukan Kode CSS Ke Dalam HTML

Nahh sebelumnya juga saya pernah membuat Tutorial Belajar HTML, pada tahap pembelajaran HTML kita mengetahui bawha HTML itu adalah sekumpulan tag tag dimana tag itu nantinya akan akan disusun sebagaimana fungsi dari tag tersebut. Untuk sekarang kita akan mempelajari CSS, dimana css itu berfungsi untuk menghias atau mempercantik tag tag didalam HTML.

Cara Input CSS Ke Dalam HTML

Untuk memasukan sebuah kode CSS kedalam HTML itu pada umumnya ada 3 cara, yaitu :
  1. Inline CSS
  2. Internal CSS
  3. External CSS

1. Inline CSS

Inline CSS adalah Penulisan dengan cara menuliskan CSS kedalam kode HTML atau Tag yang dimaksud dengan menggunakan atribut style. Untuk lebih jelasnya saya pernah menjelaskannya pada artikel saya tentang Mengenal Atribut Style Di HTML

2. Internal CSS

Internal CSS adalah penulisan yang berada didalam dokumen HTML dan dalam menggunakan gaya penulisan Internal biasanya CSS itu selalu menggunakan Tag <style> dan pada umumnya tag <style> di letakan pada bagian Tag <head>.

Berikut ini adalah contoh Penggunaan Internal CSS di dalam HTML.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar CSS</title>
<style>
body {background:blue;} 
h1 {color:yellow} 
p {color:white;} 
</style> 
</head> 
<body>
<h1>Penggunaan Internal CSS</h1> 
<p>Tulisan pada Judul akan berwarna kuning sedangkan tulisan ini berwarna putih</p> 
</body>
</html> 

Menggunakan metode penulisan CSS secara internal itu lebih baik daripada menggunakan metode penulisan secara inline, karena kita memisahkan bagian antara CSS dengan HTML jadi itu akan lebih mempermudah dalam pengeditan, tetapi metode ini juga memiliki kekurangan.

Kekurangan dari metode ini adalah karena kita menyimpan kode CSS tersebut di dalam dokumen HTML dan jika kita membuat dokumen HTML yang berbeda tetapi menggunakan tag yang sama, kita harus menulis ulang setiap kode CSS yang ada.

3. Eksternal CSS

Metode Eksternal, Metode ini menggunakan cara diluar dokumen HTML jadi kita tidak perlu menuliskan kode CSS di dalam dokumen tersebut kita hanya perlu menuliskan kode CSSnya diluar filenya itu berekstensi .css misalnya : pintasku.css nahh untuk menerapkannya pada HTML kita hanya perlu memanggilnya. Bahkan dengan Metode Penulisan Eksternal itu bisa membuat Loading Halaman atau page kita lebih mudah dan juga Para Web Desainer Professional lebih menyukai Metode penulisan Eksternal karena lebih Efesien dan lebih mudah dalam mengeditnya.

Supaya bisa mengerti kita akan ke praktiknya saja. Masih menggunakan kode HTML seperti pada contoh inlternal CSS tetapi kita harus memindahkan isi dari tag <style> pada sebuah dokumen baru lalu simpan dengan ekstensi .css , saya di sini menyimpan dengan nama eksternal.css

Berikut ini adalah kode dari file eksternal.css
body {
   background:blue;
} 
h1 {
    color:yellow
} 
p {
    color:white;
} 
Jangan lupa untuk selalu menyimpannya dengan ekstensi .css dan simpan pada 1 folder dengan dokumen HTML.

Nahh sekarang kita akan memanggil kode CSS dari file eksternal.css supaya bisa berjalan di dokumen HTML. Pada umumnya ada 2 cara pemanggilan kode CSS itu, yaitu :

  1. Menggunakan @import
  2. Untuk metode @import pemanggilannya itu cukup gampang, tetapi metode ini masih menggunakan Tag <style> jadi @import itu berada di dalam tag <style>.
    Berikut ini adalah contoh penggunaan metode @import.
    <!DOCTYPE html>
    <html>
    <head>
    <title>Belajar CSS</title>
    <style type="text/css">
            @import url(eksternal.css);
        </style>
    </head> 
    <body>
    <h1>Penggunaan eksternal CSS</h1> 
    <p>Tulisan pada Judul akan berwarna kuning sedangkan tulisan ini berwarna putih</p> 
    </body>
    </html>
  3. Menggunakan Tag <link>
  4. Nahh sedangkan untuk metode tag <link> kita menggunakan atribut href yang nantinya akan berisi alamat dari file css. Contoh penggunaan tag link dalam eksternal CSS.
    <!DOCTYPE html>
    <html>
    <head>
    <title>Belajar CSS</title>
    <link rel="stylesheet" type="text/css" href="eksternal.css">
    </head> 
    <body>
    <h1>Penggunaan eksternal CSS</h1> 
    <p>Tulisan pada Judul akan berwarna kuning sedangkan tulisan ini berwarna putih</p> 
    </body>
    </html>
Nahh dari ketiga metode ini menurut saya pribadi lebih mudah menggunakan metode eksternal, karena kita memisahkan file HTML dan file CSS jadi lebih mudah dan efesien dalam pengeditan.

Sekian Tutorial tentang Cara Input CSS ke HTML semoga tutorial ini bisa bermanfaat dan membantu sobat. Terimakasih.

Mengenal Tag Pre Dan Code Di HTML

Pada Tutorial kali ini Blog Pintasku masih membahas seputar Tutorial Belajar HTML, tetapi untuk judul tutorial kali ini adalah Mengenal Tag Pre dan Tag Code Di HTML. Sebelumnya juga saya pernah membahas tentang Cara Membuat Tanda Kutipan Di HTML.

Mengenal Tag Pre Dan Code Di HTML

Penggunaan tag pre dan tag code di dalam HTML itu bisa di temukan pada halaman atau web menjelaskan seputar Codding. Kenapa sering di temukan ? karena tag pre dan tag code bisa menampilkan text tanpa format, maksud tanpa format disini adalah bisa menampilkan text tersebut sesuai dengan tulisan aslinya tersebut. Supaya bisa lebih mengerti silahkan baca penjelasan berikut ini.

Mengenal Apa itu Tag Pre dan Tag Code Di HTML

Apa itu Tag Pre ?

Tag <pre> merupakan singkatan dari "Preformatted Text". Maksud dari Preformatted Text adalah apabila kita menulis sebuah text atau tulisan di dalam tag <pre> maka hasilnya akan sama seperti apa yang kita tulis, baik di dalam spasi, line break atau tab.

Tag <pre> ini juga termasuk kedalam jenis Tag Block Element dimana nantinya akan ditampilkan di baris baru dan memiliki jarak yang berbeda dengan tag lainnya baik itu sesudahnya maupun tag sebelumnya.

Supaya bisa lebih mengerti silahkan perhatikan contoh penggunaan tag pre berikut ini.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar HTML</title>
</head>
 
<body>
<h3>Penggunaan Tag Pre</h3>
<pre>
Ini adalah contoh penggunaan
   Tag Pre
Penggunaan Spasi lebih dari 1 akan  di  tampilkan  
</pre>
</ul>
</body>
 
</html>

Pada Contoh di atas sudah terlihat bahwa tag pre akan menampilkan text atau tulisan sesuai dengan yang di tulis. Pada umumnya Font yang digunakan untuk tag pre adalah “monospace”.

Saya sendiri sering menggunakan tag pre untuk menampilkan kode kode seperti di contoh kode di atas saya menggunakan tag pre.

Apa itu Tag Code ?

Dari namanya juga pasti sobat sudah bisa menyimpulkan apa kegunaan dari tag code ini, jadi saya tidak akan menjelaskan. Sama halnya dengan tag pre, tulisan ataut text yang berada di dalam tag code juga akan di tampilkan oleh web browser menggunakan font jenis “monospace”, tetapi perbedaan dari tag pre dengan tag code adalah bahwa tag <code> akan menghapus semua spasi yang lebih dari 1.

Tag code ini termasuk kedalam jenis Tag Inline Element dimana tag ini akan mengikuti alur dengan tag lain.

Berikut ini adalah contoh penggunaan tag code.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar HTML</title>
</head>
 
<body>
<h3>Penggunaan Tag code</h3>
<p>Tag <code>pre</code> itu berbeda dengan tag <code>code</code> Dan <code>ini adalah contoh tulisan tag code</code>
</p>
</ul>
</body>
 
</html>


Nahh sekiann penjelasan dari saya mengenai Mengenal Tag Pre Dan Code Di HTML semoga tutorial ini bisa bermanfaat dan membantu sobat dalam Belajar HTML. Terimakasih

Mengenal Tag sub dan sup Di HTML

Pada kesempatan kali Blog Pintasku masih memberikan pembahasan tentang Belajar Dasar HTML, sebelumnya saya pernah membuat tulisan tentang Cara Membuat Tanda Kutipan Di HTML nahh untuk sekarang saya akan membahas tentang Mengenal Tag <sub> dan <sup>.


Mungkin sobat pernah berkunjung kedalam sebuah web tentang Kimia disana pastinya akan terdapat seperti rumus kimia H2O dan situs Matematika yang terdapat perpangkatan seperti 53 Nahh sekarang bagaimana cara Membuat Tulisan Matematis Di HTML ? untuk membuat sebuah tulisan seperti itu di dalam HTML ada sebuah tag khusus, yaitu :
  • Tag <sub>
  • Tag <sup>

Apa itu Tag <sub> ?

Tag <sub> merupakan singkatan dari Subscript. Subscript itu adalah sebutan untuk karakter atau tulisan yang letaknya berada di bawah baris karakter normal. Umumnya penggunaan Subscript ini digunakan untuk menuliskan rumus atau formula kimia seperti H 2O dan lain lain. Tag Subscript ini juga termasuk kedalam jenis Tag Inline Element diman Tag ini akan menyatu dengan tag lainnya baik itu sesudah ataupun sebelumnya.

Berikut ini adalah Contoh penggunaan Tag Subscript di dalam HTML
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar Format Text HTML</title>
</head>
 
<body>
<h3>Penggunaan Tag Subscript</h3>
<p>Contoh Rumus Kimia Molekul (RM) : C<sub>6</sub>H<sub>12</sub>O<sub>6</sub></p>
</body>
 
</html>
Hasilnya :

Apa Itu Tag <sup> ?

Tag <sup> merupakan kepanjangan dari superscript dimana superscript itu adalah sebuah istilah atau sebutan untuk text atau karakter yang letaknya berada di atas text. Penggunaan Tag Superscript ini biasanya digunakan untuk membuat persamaan matematika seperti perpangkatan. Tag superscript ini juga termasuk kedalam jenis Tag Inline Element sama halnya dengan Tag Subscript. 

Berikut ini adalah contoh penggunaan Tag Superscript di dalam HTML.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar Format Text HTML</title>
</head>
 
<body>
<h3>Penggunaan Tag Superscript</h3>
<p>2<sup>2</sup> + 3<sup>3</sup> = 8 + 27 = 35</p>
</body>
 
</html>
Hasilnya :

Nahh sekian Tutorial dari Blog Pintasku mengenai Cara Membuat Tulisan Matematis Di HTML semoga tulisan ini bisa membantu dan bermanfaat untuk semuanya. Terimakasih

Cara Membuat Tanda Kutipan Di HTML

Masih di dalam Belajar Dasar HTML, tetapi kali ini Blog Pintasku mengkategorikan Tulisan ini ke dalam Format Text Di HTML. Oke langsung saja ke topik utama untuk tutorial kali ini Blog Pintasku akan mennjelaskan Cara Membuat Kutipan Di HTML.


Membuat sebuah kutipan itu memang sering kita gunakan di dalam hal mengolah kata terutama di dalam sebuah artikel kima, dimana fungsi membuat tanda kutip itu untuk menyimpan referensi sumber - sumber. Oleh karena itu membuat sebuah kutipan itu memang di perlukan, nahh sekarang bagaimana Membuat Kutipan Di HTML ? nahh untuk mengetahui caranya silahkan sobat baca penjelasan saya dibawah ini,

Cara Membuat Kutipan Di HTML

Di dalam HTML untuk membuat sebuah kutipan itu ada 2 tag, yaitu :
  1. Tag Blockquote <blockquote>
  2. Tag Quote <q>

1. Tag Blockquote

Tag <blockquote> adalah sebuah tag yang berfungsi membuat sebuah text atau tulisan menjadi sebuah kutipan, Tag Blockquote ini juga termasuk kedalam jenis tag block element dimana tag blockquote akan memisahkan diri dari tag lain. Biasanya Tag Blockquote ini digunakan untuk memberi tanda kalau tulisan atau text itu penting untuk di baca.

Berikut ini adalah contoh penggunaan Tag Blockquote di dalam HTML
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar Format Text</title>
</head>
 
<body>
<h3>Pengunaan Tag Blockquote</h3>
<p>Dasar dari desain web itu adalah mengerti dalam pemograman HTML.</p>
<blockquote>HTML merupakan kepanjangan dari Hypertext Markup Language</blockquote>
</body>
 
</html>
Hasilnya :
contoh Pengunaan Tag Quote <q> di dalam HTML

Pada contoh di atas terlihat hasilnya kalau Tag Blockquote itu termasuk kedalam jenis Tag Block Element karena Tag Blockquote memisahkan diri dari tag lainnya dengan baris baru dan memiliki jarak yang berbeda.

2. Tag <q>

Tag <q> merupakan kepanjangan dari "quote" jika di artikan kedalam Bahasa Indonesia berarti "Kutipan". Tag Quote ini biasanya untuk memberikan tanda kutipan pada sebuah bagian text atau tulisan yang pendek, dan hasilnya nanti akan menyatu dengan tag lainnya baik itu sebelum atau sesudahnya karena tag ini termasuk kedalam jenis Tag Inline Element.

Berikut ini adalah contoh Pengunaan Tag Quote <q> di dalam HTML.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar Format Text</title>
</head>
 
<body>
<h3>Pengunaan Tag Quote</h3>
<p>HTML merupakan kepanjangan dari <q>Hypertext Markup Language</q></p>
</body>
 
</html>
Hasilnya :
contoh Pengunaan Tag Quote <q> di dalam HTML

Terlihat di dalam hasil dari contoh di atas kalo tag quote akan memberikan tanda kutip di dalam bagian text yang menggunakan tag <q>.

Nahh sekian penjelasan dari Blog Pintasku tentang Cara Membuat Kutipan Di HTML semoga penjelasan ini bisa membantu dan bermanfaat untuk semuanya. Terimakasih

Cara Membuat Tulisan Tercoret Di HTML

Hallo !! Kali ini Blog Pintasku masih memberikan Tutorial Belajar Dasar HTML yang dibuatkan khusus untuk para readers yang ingin Belajar HTML, tapi tutorial kali ini membahas seputar Format Text Di HTML, nahh sebelumnya saya pernah membuat Tutorial Membuat Tulisan Bergaris Bawah Di HTML sedangkan kali ini membuat tulisan tercoret.


Membuat sebuah tulisan tercoret ini memang sering digunakan di dalam mengolah kata, dimana fungsi membuat tulisan tercoret ini adalah untuk menandakan kalau tulisan itu seharusnya di hapus atau salah. nahh bagaimana sih cara membuat Tulisan Tercoret Di HTML ? Oke silahkan dibaca penjelasan saya berikut ini.

Cara Membuat Text Tercoret Di HTML

Di dalam HTML jika kita ingin membuat sebuah tulisan tercoret ini diperlukan sebuah tag khusus yaitu Tag <del> dan Tag <s>

Apa itu Tag <s> dan Tag <del> ?

Tag <s> merupakan kepanjagan dari Strikethrough, yang dimana Strikethrough itu adalah sebuah istilah di dalam HTML untuk sebuah tulisan atau text tercoret, jadi tag <s> ini tidak memiliki arti atau definisi.

Tag <del> merupakan singkatan dari kata "delete"berdasarkan dari kepanjangannya juga sudah bisa di simpulkan tujuan tag <del> ini adalah untuk menunjukan atau menandai sebuah tulisan atau text yang ingin dikoreksi atau tulisan yang salah.

Berikut ini adalah contoh penggunaan tag <s> dan tag <del>.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar Format Text HTML</title>
</head>
 
<body>
<h3>Penggunaan Tag del dan tag s</h3>
<p>Hal dasar di dalam <s>pemograman</s> desain web adalah pemograman HTML,
jadi sebelum mempelajari hal lain, hal yang harus dipelajari adalah
<del>pemograman PHP</del>
<ins>, lalu HTML</ins></p>
</body>
 
</html>
Hasilnya :

Perbedaan Tag <s> dengan Tag <del>

Dari segi tampilan memang kedua tag itu menghasilkan hal yang sama, yaitu membuat tulisan tercoret. tetapi yang berbeda dari kedua tag tersebut adalah dari segi penggunaannya, kalo tag <s> hanya untuk membuat tulisan tercoret saja tanpa ada maksud apa - apa, sedangkan tag <del> bertujuan untuk memberikan tanda pada bagian text tertentu kalau text tersebut salah atau perlu di perbaiki.

Nahh sekian penjelasan mengenai Cara Membuat Tulisan Tercoret Di HTML semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan bisa membantu sobat dalam mempelajari Format Text Di HTML, Terimakasih